Saya pernah menunggu lampu merah berubah
menjadi lampu hijau. Seorang perempuan tua dan agak bungkuk berdiri di sebelah
saya dengan tongkat di tangan kanannya dan tas kresek penuh dengan barang
belanja di tangan kirinya. Lampu hijau menyala, kami mulai menyeberang. Saya
memperhatikan langkah perempuan tua ini yang sangat lambat. saya mulai khawatir
karena lampu hijau akan segera berubah jadi kuning.dan akan hanya beberapa
detik lagi berubah jadi merah. saya mendekati nya dan menanyakan apakah saya
bisa membantunya membawakan tas kreseknya. Tanpa melihat wajah saya dia dengan
sigap mengatakan « tidak, terimakasih ». Saya pun melanjutkan langkah
kaki saya sambil sekali-sekali melihat ke belakang memperhatikan perempuan tua
tadi. Dia semakin jauh di belakang saya berjalan dengan lambat (pastinya ga
jalan di tempat ya J). Jalanan mulai menanjak dan
lagi-lagi saya menoleh ke belakang, dia semakin jauh tertinggal. Sambil
sesekali terngiang jawabannya yang tegas dan pasti (tidak,terimakasih). Pelajaran
indah yang saya dapat dari kisah ini adalah bahwa kemandirian individu di kota
ini sangat tinggi. Berapapun usia anda, selagi anda bisa melakukan sesuatu
tanpa bantuan orang lain, anda akan melakukannya sendiri. Tidak manja dan
tergantung dengan orang lain merupakan prinsip utama untuk bisa hidup mandiri. Saya
menyadarinya semenjak saya menjadi guru di sekolah pendidikan anak usia dini di
kota ini. Setiap anak dibekali kemandirian sejak usia dini. Namun ada juga pelajaran yang ngga indah dari
kisah ini yaitu saya sebagai penawar bantuan merasa tertolak saat ingin
membantu orang lain. Saya merasa terlalu ramah dan terlalu baik terhadap orang
lain yang tidak saya kenal. Kisah ini terjadi setelah dua bulan saya tinggal di
kota ini. Saat itu saya langsung menyimpulkan bahwa tidak perlu ramah-ramah
banget sama orang lain. Padahal ramah itu adalah bawaan lahir saya J. Namun yang sama sekali tidak boleh saya
lupakan adalah bahwa perempuan tua itu punya hak untuk menolak bantuan saya. Setiap
orang berhak untuk mengungkapkan pendapat terhadap orang lain. Mari belajar
untuk menghargai pendapat orang lain baik itu mengenakkan atau mengenegkan J
No comments:
Post a Comment