Saturday 16 May 2015

Lausanne, kota ramah anak

Setelah tinggal selama 22 bulan di kota ini, 10 bulan magang di PAUD dan sekarang menjadi guru pengganti di PAUD saat guru tetap berhalangan, serta menjadi pendamping anak di sela-sela waktu kosong, saya semakin yakin dengan julukan yang saya kasih untuk kota ini, kota yang ramah bagi anak. Ya, Lausanne adalah kota yang ramah anak. Bagaimana tidak saya memberi julukan ini!Saya melihat dan menikmati semua kenyamanan ini, saya orang dewasa yang bekerja untuk anak saja senang, nyaman dan puas apalagi anak yang menjadi subjek penikmat!Dan karena penasaran dengan julukan ini saya coba ketik di google betulkah kota ini kota yang ramah bagi anak. Dan hasilnya adalah bahwa pada tahun 2006 UNICEF Swiss memberikan sertifikat dan julukan untuk kota Lausanne, kota terbesar pertama di negara Swiss, provinsi pertama di Swiss roman yang ramah bagi anak.

Tentunya ada berbagai alasan kuat mengapa UNICEF Swiss memberikan julukan ini. Secara pribadi saya akan memaparkan alasan saya memberikan julukan ini.
Secara geografis kota Lausanne berada di tepi danau Leman (umum: danau Genewa), dimana pemerintah sudah mengatur cara pendirian bangunan di tepi danau. Sehingga banyak terdapat taman dan pantai yang rapi dan bersih di sepanjang tepi danau. Ketika anak dibawa bermain ke tepi danau, mereka bisa berlari, bermain dan menikmati keindahan danau dengan sepuasnya. Di daerah pelabuhan berjejer kapal-kapal milik pribadi yang tentunya menarik bagi anak. Ada juga kapal-kapal besar yang dipakai sebagai transportasi umum. Selain itu banyak terdapat unggas danau, seperti angsa, bebek, dan bermacam burung yang biasanya mencari makan di tepian danau. Jumlah mereka tidak sedikit terkadang seorang anak akan kewalahan ketika unggas-unggas ini datang menghampiri. Biasanya di musim panas, anak-anak akan berenang dan bermain pasir dan kerikil di pantai-pantai tepi danau ini . Indah bukan?
Kita akan beranjak ke taman umum yang disediakan oleh pemerintah. Taman-taman ini bisa ditemukan hampir secara rata di setiap sudut kota. Fasilitas yang disediakan pun beragam, untuk anak-anak, dewasa dan orangtua. Di taman bermain untuk anak biasanya dibangun sarana permainan yang selalu disesuaikan dengan umur anak. Dan semua fasilitas ini gratis!Orangtua atau pendamping anak hanya bertugas untuk mendampingi dan mengawasi anak masing-masing. Fasilitas ini sangat bagus untuk memenuhi kebutuhan anak aktif dan juga bisa bermain dengan anak-anak lain. Biasanya, orangtua yang tidak bekerja akan membawa anak mereka ke taman-taman bermain ini. Apabila akhir pekan tiba dan cuaca baik, taman-taman ini akan ramai sekali.
Bagi anak-anak yang kedua orangtuanya bekerja, tidak merasa kesulitan karena di kota Lausanne terdapat banyak garderie/ “daycare”/PAUD atau tempat penitipan anak bagi anak yang berusia 3 bulan hingga 4 tahun yang dikelola oleh swasta juga pemerintah. Bagi anak yang sudah masuk sekolah yaitu mulai dari umur 4 tahun, pemerintah juga menyediakan tempat khusus yang disebut APEMS atau kegiatan non formal di luar jam sekolah. Pendidik yang bekerja di Garderie dan APEMS tersebut juga tidak asal sembarang pendidik. Untuk bisa menjadi pendidik di sekolah-sekolah non formal ini, mereka harus melalui sistem pendidikan formal juga. Untuk menjadi asisten pendidik harus kuliah selama dua tahun dan untuk menjadi pendidik harus kuliah selama tiga tahun. Tentunya pelajaran yang didalami adalah mengenai perkembangan dan pendidikan anak. Dengan adanya sekolah-sekolah non formal ini, orangtua yang bekerja tidak perlu khawatir mengenai kegiatan anaknya sepanjang hari.
Selain itu, kelebihan kota Lausanne bagi anak-anak adalah banyaknya museum yang bagus bagi penambahan pengetahuan anak. Selain bisa pergi bersama orangtua, biasanya di sekolah ada program kunjungan museum oleh guru sesuai dengan mata pelajaran penuntut. 
Dari segi transportasi, bagi saya pribadi kota Lausanne sangat baik, teratur dan ramah bagi setiap umur khususnya untuk anak dan orang lanjut usia. Di dalam bus, metro, kereta dan kapal selalu disediakan area dengan tanda kereta dorong atau kursi roda. Begitu pula saat akan turun dari bus, ada tombol dengan simbol kereta dorong bayi yang memberikan tanda bahwa akan ada bayi yang akan turun dari bus, si pengemudi akan merendahkan posisi bus sehingga karena bisa turun dengan lancar, dan sebaliknya mau naik ke dalam bus. Kenyamanan ini menguntungkan bagi orangtua. Itu sebabnya di pusat kota Lausanne akan banyak terlihat orangtua yang mendorong anak mereka dengan kereta bayi tanpa harus khawatir mengenai ketidaknyamanan dan tanpa harus menggendong anak sepanjang jalan.
Masih banyak kenyamanan dan keramahan lain dari kota ini untuk anak-anak. Di lain waktu saya akan menulisnya secara detail dan tentunya ketika motivasi untuk menulis saya sedang baik. Heheh, selamat menikmati tulisan dan foto-foto kota Lausanne. Semoga keramahan ini bisa dialami oleh anak-anak lain di dunia.Salam ramah anak :)