Wednesday 31 May 2017

Seruan untuk semua anak adopsi

Suatu ketika ada dua orang perempuan
yang tidak saling mengenal.
Salah satunya kamu tidak mengingatnya lagi,
yang lain kamu panggil "mama".

Dua kehidupan yang berbeda
Yang keduanya melengkapi satu hal, yakni hidupmu.
Salah satunya adalah bintang hidupmu,
yang lain adalah mataharimu.

Yang pertama memberikanmu hidup,
Yang kedua mengajarimu untuk hidup.
Yang pertama membuatmu mencari cinta,
Yang kedua ada untuk memenuhinya.

Salah satunya adalah asal usulmu,
Yang lain memberikanmu nama.
Yang pertama memberimu talenta,
Yang lain menawarkan tujuan.

Salah satunya melahirkan emosi dalam dirimu,
Yang lain menenangkan ketakutanmu,
Salah satunya menyerahkanmu untuk diadopsi
Hanya itu yang bisa dia lakukan untukmu.
Yang lain berharap memiliki anak,
Dan Tuhan mempertemukannya denganmu.

Dan sekarang ketika kamu menangis
Kamu bertanya kepadaku,
Warisan alami atau pendidikan,
Buah hati siapakah aku?
Tidak yang pertama, tidak juga yang kedua, anakku,
Hanya saja dari dua jenis CINTA yang berbeda.

Diterjemahkan dari bahasa Perancis oleh Fatmawati Stuby
Puisi oleh penyair Filipina (tanpa nama)





Sunday 19 March 2017

Seruan bagi para pelaku pelecehan seksual terhadap anak


Sudah geram, tidak bisa tahan lagi!
Sudah waktunya bagi semua orang yang selama ini menutup mata terhadap masalah pelecehan seksual terhadap anak, untuk bangun dan lihatlah apa yang terjadi akhir-akhir ini di beberapa daerah di Indonesia. Pelecehan seksual terhadap anak yang dibongkar lewat situs media sosial oleh polisi, menghentak seluruh rakyat termasuk saya. Ini gila, sangat gila!!Mereka, sesama anggota dalam grup ini dengan bangganya berbagi pengalaman bagaimana berhubungan dengan anak umur 2 tahun. Ada juga yang menyatakan sudah satu rumah dengan anak umur 7 tahun karena si anak sudah tidak memilik orangtua lagi. Saya hanya berhenti di sini, tidak sanggup melanjutkan investigasi bacaan curhatan mereka. Sangat sadis perbuatan para pedofil ini!!Mereka penjahat yang sangat pantas dihukum tanpa belas kasih!!
Anak-anak lahir tidak untuk dipermainkan seperti itu, mereka tidak lahir untuk diperkosa, dilecehkan secara seksual oleh para biadab itu. Mereka masih harus melihat dunia, masih ingin bermain petak umpet, masih ingin bermain air di sungai bersama teman-teman sebayanya, masih akan sekolah dan belajar banyak ilmu termasuk tentang hak mereka sebagai anak dan manusia. Dan kalian para biadab dengan rakusnya menggerayangi tubuh mereka, menciumi bau vagina mereka, meniduri mereka tanpa rasa jijik atas keringat yang keluar dari tubuh kalian. Manusia tidak bermoral, yang hidupnya hanya memikirkan nafsu dan birahi dan ironisnya memuaskannya dengan menghancurkan masa depan anak-anak manis itu. Yang paling membuat hati ini hancur adalah kalian para pelaku ternyata ada yang masih berusia anak!Bagaimana kalian dengan bangga menghancurkan diri sendiri dan anak-anak lain?
Ohhh betapa menjijikkan perbuatan kalian!Kalian masih berpikir kalau kebahagiaan akan kalian dapatkan?Kebahagiaan birahi mungkin!!!Namun hidup kalian akan hancur dengan hancurnya otak kalian yang hanya diisi dengan sel-sel kekejian. Kehidupan kalian akan selalu dihantui oleh jeritan tangis anak-anak yang kalian perkosa, udara yang kalian hirup akan selalu berbau pesing dari darah kering yang kalian tumpahkan dari tubuh anak-anak itu, air yang kalian minum akan selalu terasa pahit, sepahit getir yang kalian torehkan di hati anak-anak dan orangtua mereka, tanah yang kalian pijak akan selalu terasa panas dan kering seperti halnya segala emosi dan geram dari orang-orang atas perbuatan kalian. Sungguh sangat tidak bahagia bukan? Sepanjang hidup, kalian akan mengingat perbuatan yang tidak manusiawi ini. Tentu akan membuat tidur kalian akan selalu dihiasi dengan mimpi buruk. Kecuali kalau kalian lupa ingatan atau menjadi gila dan akhirnya mati terkubur bersama nafsu birahi kalian!
Untuk para orangtua yang anaknya menjadi korban dari kasus pelecehan seksual, saya sangat berduka untuk anda. Tolong jangan salahkan anak anda, dia adalah korban yang harus dilindungi. Peluklah mereka, katakan bahwa semua akan baik-baik saja. Katakan bahwa anda menyayanginya. Jangan malu dengan mata tajam tetanngga, atau cibiran sinis orang-orang terdekat bahkan mungkin anda akan disalahkan balik oleh para keluarga. Hei para orangtua kalian tidak sendiri, bangunlah. Saya mendukung semua usaha yang akan anda lakukan untuk keselamatan psikologis anak anda. Segera bawa dia ke rumah sakit untuk diperiksa secara medis, hubungi organisasi perlindungan anak yang akan menyediakan bantuan psikolog, segera hubungi lembaga bantuan hukum untuk melacak si pelaku. Semua memang akan menguras tenaga, waktu, hati dan pikiran namun ketahuilah anak anda akan merasakan cinta lewat usaha-usaha ini dan anda sudah menyelamatkan masa depan mereka. Di masa depan yang menanti, kebahagian akan berpihak bagi anak anda dan anda akan bersyukur atas usaha yang sudah anda lakukan sekarang.
Untuk para orangtua yang membaca tulisan ini, apabila anda memiliki anak di bawah umur,
- lindungilah mereka dari jeratan pelecehan seksual ini
- berikan penjelasan yang baik atas hak mereka terhadap tubuh mereka,
- ajarkan mereka untuk selalu jujur dan terbuka atas apa yang mereka alami,
- jangan memasang foto-foto anak anda tanpa busana di internet yang bisa diakses oleh semua orang
- apabila sudah terlanjur, mulailah menghapus foto-foto itu segera (mungkin anda bisa mengurangi  memasang foto-foto anak anda atau anak orang lain di media sosial anda, karena mereka punya hak untuk tidak ditampilkan di media sosial anda)
- ajarkan anak anda untuk tidak percaya dengan ajakan orang lain tanpa sepengetahuan anda
- jangan lupa bahwa pelaku pelecehan seksual terhadap anak bisa siapa saja, kapan saja, jadi tetaplah waspada terhadap orang di sekitar anda.
Untuk anak-anak yang menjadi korban mungkin kalian belum bisa membaca tulisan ini, saya serukan keadilan untuk kalian. Saya ikut berada di baris depan untuk masa depan kalian. Kalian adalah semangat saya untuk menulis surat ini. Kalian tidak akan berakhir seperti khayalan para pelaku, atau umpatan para tetangga atau sindiran dari teman-teman, kalian akan menjadi orang kuat yang memiliki hati untuk kemanusiaan. Yakinlah, petualangan hidupmu masih panjang dan kebahagiaan menantimu di masa depan. Untuk para korban yang sudah dewasa, mungkin anda tidak mengalami proses terapi semasa kecil, mungkin anda tidak pernah menyadari selama ini bahwa anda pernah dilecehkan semasa kecil, mungkin anda mencoba bangkit dari bayangan gelap masa lalu, saya serukan tetaplah kuat. Tidak ada kata terlambat untuk konsultasi ke psikolog, membaca buku-buku konsultasi psikologis, berbagi dengan orang terdekat untuk sekedar menguatkan anda saat semua ingatan itu hadir secara tiba-tiba. Saya yakinkan anda bahwa banyak korban yang sadar saat mereka bahkan sudah berumur 60 tahun. Anda tidak sendiri! Saya kirimkan cinta dan pelukan hangat dari kota Lausanne, Swiss yang mulai hangat di awal musim semi ini.

Fatmawati Stuby