Sunday 7 April 2013

Terimakasih Dave Pelzer, Anda sangat luar biasa!

Tulisan ini adalah bentuk refleksi mendalam saya setelah selesai membaca 2 jilid buku yang ditulis oleh Dave Pelzer, The Child Called 'It' dan The Lost Boy. Adapun buku tersebut merupakan bagian dari Trilogi kisah nyata hidup si penulis. Saya masih harus mencari buku ketiga yang berjudul A man named Dave. Yakin pasti dapat sekembalinya saya ke Swiss di masa depan. 
Buku ini saya rekomendasikan untuk dibaca oleh siapapun tanpa terkecuali. Sebenarnya buku-buku tersebut sudah terbit pada jaman saya masih SMP, namun baru saat ini saya berjodoh untuk bertemu dengannya, di perpustakaan kota Lausanne, Swiss. Mungkin juga para pecinta buku sudah pernah membaca atau bahkan sedang membaca buku ini. Nah, buat pembaca blog ini dan kebetulan belum pernah membacanya, silahkan meluangkan waktu untuk mencari dan membacanya.
Alasan kenapa saya menyarankan dan mengajak anda untuk membaca buku ini adalah untuk membuka mata sekalian kita bahwa ada kisah kehidupan nyata yang bisa menjadi pelajaran berharga bagi kita semua mengenai bagaimana seharusnya perlakuan yang ramah dan sehat terhadap anak. Saya yakin banyak kisah serupa dan mungkin lebih memilukan dibanding dengan kisah yang ada di dalam buku tersebut yang terjadi di masyarakat sekarang ini. Banyak kasus yang mungkin pernah kita lihat dan tonton di televisi yang menegaskan pada kekerasan anak. Pelakunya juga bervarisasi mulai dari saudara kandung, teman sepermainan, paman, kakek-nenek, guru di sekolah bahkan tidak jarang oleh orangtua sendiri. Alasan tindakan kekerasan yang dilakukan juga beragam. Yang paling sering terdengar adalah bahwa anak terlalu nakal, melawan, tidak bisa diatur sehingga pantas mendapatkan kekerasan.
Tidak jarang juga kita dengar pembenaran terhadap tindakan kekerasan terhadap anak tersebut, misalnya ada orangtua yang menganggap bahwa kalau anak dibentak, dipukul dan dihukum akan lebih mengerti dan menurut perintah orangtua. Bagaimana perasaan anda ketika anda sendiri menjadi saksi atas tindakan kekerasan tersebut? tidak peduli atau sedih?Apakah yang akan anda lakukan kemudian?diam, berlalu atau berbicara dengan pelaku kekerasan? Mungkin ada di antara kita yang beranggapan bahwa apabila kita menegur orang lain akan menyakiti perasaannya, akan merusak hubungan yang sudah berjalan baik akhirnya kita memutuskan biarlah itu urusan rumahtangga mereka. Mungkin pula ada yang berpikir bahwa tindakan kekerasan tersebut sudah terbiasa terjadi dan tidak perlu diurus. Ini menunjukkan bahwa kita apatis terhadap kenyataan yang terjadi di masyarakat yang secara jelas sudah menghancurkan masa depan banyak anak. Hal-hal mendasar ini berpengaruh besar terhadap komitmen kita tentang tindakan kekerasan terhadap anak!

Mari kawan bersama-sama kita berikan ruang ramah dan sehat bagi anak di sekitar kita, dimulai dari anak yang ada pada kita, anak di lingkungan rumah kita dan akan berimbas kepada anak di seluruh dunia. Saya bersyukur bisa membaca buku yang ditulis oleh Dave Pelzer dan dengan sangat bangga saya katakan bahwa dia adalah seorang korban di masa lalu namun di masa kini dia menjadi pejuang hak anak. Pembaca yang ingin tau banyak tentang beliau dan buku-bukunya bisa baca di situs pribadinya http://www.davepelzer.com/ 
Bravo Dave and all the children around the world!

No comments:

Post a Comment